Gambaran Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Pelabuhan Banyuwangi Gambaran Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Pelabuhan Banyuwangi

Main Article Content

DEVI SAFIRA DAMAYANTI
KUSUMA SCORPIA LESTARI

Abstract

Latar Belakang : jumlah kepadatan tikus serta pinjal dapat menjadi faktor penyebaran penyakit. Utamanya di pelabuhan yang menjadi tempat keluar masuknya orang dan barang sehingga memudahkan adanya penyebaran penyakit. Maka dari itu perlu dilihat gambaran kepadatan tikus dan pinjal di pelabuhan serta melakukan identifikasinya.


Metode : metode survei dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan pengolahan data didasarkan pada hasil identifikasi tikus dan ektoparasit yang tertangkap yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Pelaksanaan penangkapan tikus dilakukan selama 4 hari dengan perangkap yang dipasang setiap harinya berjumlah 100 perangkap dengan umpan ikan asin dan kelapa bakar.


Hasil : berdasarkan hasil survei penangkapan tikus di Pelabuhan Tanjungwangi didapatkan hasil kepadatan tikus sebesar 0,005, trap success sebesar 0,5% dan indeks pinjal sebesar 0,5. Tikus yang tertangkap di Pelabuhan Tanjungwangi sebanyak 2 ekor setelah dilakukan identifikasi tikus yang didapatkan merupakan jenis Tikus Sawah (Rattus argentiventer) berjenis kelamin jantan dan lokasi tikus tertangkap berada pada saluran air terbuka di dekat area pos. Berdasarkan hasil penyisiran tikus ditemukan 1 ekor pinjal yang merupakan pinjal jenis Xenopsylla cheopis berjenis kelamin jantan.


Kesimpulan : hasil perhitungan kepadatan tikus dan indeks pinjal sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Meskipun telah sesuai dengan baku mutu, tetap perlu dilakukan pengendalian seperti memberikan penutup saluran air yang terbuka serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar pelabuhan.

Article Details

How to Cite
SAFIRA DAMAYANTI, D., & LESTARI, K. S. . (2023). Gambaran Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Pelabuhan Banyuwangi : Gambaran Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Pelabuhan Banyuwangi . Hang Tuah Medical Journal, 20(2), 170–181. https://doi.org/10.30649/htmj.v20i2.328
Section
Articles

References

Bari, I. N. et al. (2020) ‘Effect of plumeria rubra (Apocynaceae) leaf extracts, a repellent of rice-field rats (rattus argentiventer), on its metabolism and daily activity’, Revista de Biologia Tropical, 68(4), pp. 1357–1370. doi: 10.15517/RBT.V68I4.40904.

Husna, N. and Chandra, E. (2019) ‘Studi Ektoparasit Pada Tikus Di Pelabuhan Kuala Tungkal Tahun 2019’, Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 14(2), p. 92. doi: 10.26630/rj.v14i2.2166.

Ivakdalam, lydia maria (2013) ‘Pengendalian Tikus Sawah (Rattus Argentiventer) Menggunakan Pengujian Tiga Jenis Repelen’, Agrilan, 1(4), pp. 77–87.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (2019) Tikus, Musuh Utama KKP. Available at: https://kespelsemarang.id/bacaberita.php?milihndi=45 (Accessed: 9 February 2022).

Kementrian Kesehatan (2017) ‘Standart Operasional Prosedur (SOP) Nomor : 02.005.2017 tentang Pengendalian Tikus dan Pinjal’.

Manyullei, S., Agus, B. B. and Suleman, I. F. (2019) ‘Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit di Pelabuahan Laut Soekarno Hatta Tahun 2019’, Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), 2(2), pp. 100–108. Available at: journal.unhas.ac.id.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2017) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penykit Serta Pengendaliannya’, (8.5.2017).

Menteri Perhubungan Republik Indonesia (2020) ‘Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia no 57 tahun 2020’, Mentri Perhubungan Republik Indonesia, p. 13.

Pemerintah Republik Indonesia (2018) ‘Undang Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Wilayah’, National Standardization Agency of Indonesia, pp. 31–34. Available at: https://jdih.bsn.go.id/produk/detail/?id=730&jns=2.

Priyoto, Y. C. (2015) ‘Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit di Daerah Perimeter’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(2), pp. 86–95.

Priyoto, Y. C. (2017) ‘Studi Kepadatan Tikus Dan Ektoparasit Di Daerah Perimeter Dan Buffer Pelabuhan Laut Cilacap’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 3(April), pp. 86–96.

Riyanto, S. (2019) ‘The Existence of Fleas in Rodents at Plague Observation Area in Nongkojajar Pasuruan District’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), p. 234. doi: 10.20473/jkl.v11i3.2019.234-241.

Ronny, Khaer, A. and Muammar (2020) ‘Kemampuan Perangkap Tikus Dengan Variasi Umpan Dalam Pengendalian Tikus’, Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol., 20(2), pp. 282–290.

Sari, M. D. et al. (2020) ‘Identifikasi Ektoparasit Pada Tikus (Rattus sp.) Sebagai Vektor Penyakit Pes Di Areal Pelabuhan Panjang Kota Bandar Lampung ’, Jurnal Medika Malahayati, 4(April), pp. 120–128.

Sulasmi and Hastuti, S. (2017) ‘Observation rate of rats in the buffer and perimeter of soekarno hatta makassar port’, Jurnal Sulolipu, 17(1), pp. 15–20.