Hubungan Personal Hygiene dan Pengetahuan Santri Usia 13-16 Tahun dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang

Main Article Content

SEPTALISA MARSHA DEA NATASIA
ALFI SYAHREZA
MUTIARA PURWITA SARI

Abstract

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan tungai Sarcoptes scabiei var hominis yang bersifat menular kepada orang lain. Faktor penyebab yang membuat minimnya perhatian para santri di pesantren untuk kesehatan diri adalah lingkungan pesantren yang tidak mendukung, pengetahuan kebersihan diri yang minim sehingga menjadi risiko tinggi terinfeksi skabies. Penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel ditentukan secara simple-random-sampling, terdapat 85 sampel. Analisis data dengan chi-square, dari 85 santri terdapat 16(41%) dengan personal hygiene baik menderita skabies 37(80,44%) dengan personal hygiene tidak baik yang menderita skabies, 23(59%) dengan personal hygiene baik yang tidak menderita skabies, dan 9(19,56%) dengan personal hygiene tidak baik dan tidak menderita. Pada uji regresi linier diperoleh nilai R= 0,915 menunjukkan adanya korelasi dari variabel X1 dan X2 secara linear dengan Y yaitu 0,915 (hubungan X1,X2 dengan Y sangat kuat). Konstanta= 2,490, (X1)PH= -0,015, (X2)Pengetahuan= -0,017, berarti persamaan garisnya adalah Y= 2,490 + (-0,015) PH + (-0,017) Pengetahuan, artinya semakin tinggi PH maka angka kejadian skabies semakin rendah, semakin tinggi pengetahuan maka angka kejadian skabies semakin rendah. Dapat disimpulkan bahwa personal hygiene dan tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi angka kejadian skabies santri usia 13–16 tahun di pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebu Ireng Jombang.

Article Details

How to Cite
NATASIA, S. M. D., ALFI SYAHREZA, & MUTIARA PURWITA SARI. (2024). Hubungan Personal Hygiene dan Pengetahuan Santri Usia 13-16 Tahun dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang. Hang Tuah Medical Journal, 21(2), 170–180. https://doi.org/10.30649/htmj.v21i2.368
Section
Articles

References

Akmal, C. and Semiarty, G. (2013) ‘Hubungan Personal Hgiene dengan Kejadian Scabies di Pondok Pendidikan Islam Darul Ulum Palarik Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas, 2(3), pp. 164–174.

Azizah, I.N. and Setiyowati, W. (2011) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Pemulung Tentang Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies pada Balita di Tempat Pembuangan Akhir Kota Semarang’, Dinamika Kebidanan, 1(1), pp. 1–5.

Badri, M. (2007) ‘Hygiene Perseorangan Santri Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo’, Media Litbang Kesehatan, 17(2), pp. 1–7.

Dariansyah, F. (2006) Tinjauan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Scabies di Pesantren Oemar Diyan Kecamatan Indarapuri Kabupaten Aceh Besar. Universitas Airlangga.

Departemen Kesehatan RI (2007) Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren.

Djuanda, A. (2009) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.

Hamzah, R.A.M. (2014) ‘Management of Scabies Patient With Secondary Infection in 7 Years Old Boys’, J Agromed Unila, 1(2), pp. 151–155.

Marga, M.P. (2020) ‘Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Kejadian Penyakit Skabies’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), pp. 773–778. Available at: https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.402.

Menaldi, S., Bramono, K. and Indriatmi, W. (2015) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th edn. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Notoatmojo, S. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Saad (2008) Pengaruh Faktor Higiene Perorangan Terhadap Angka Kejadian Skabies di Pondok Pesantren An-Najach Magelang. Universitas Diponegoro Semarang.

Saryono (2009) Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Widiasih, D. and Budiharta, S. (2012) Epidemiologi Zoonosis di Indonesia. Yogyakarta: Gadja Mada University Press.