Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Kebugaran Jasmani dengan Mengukur Vo2 Maks pada Nelayan Penyelam di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya
Isi Artikel Utama
Abstrak
ABSTRAK
Latar Belakang: Indeks massa tubuh (IMT) merupakan teknik paling sering yang digunakan untuk mengukur lemak tubuh. Kebugaran jasmani adalah kemampuan individu dalam melakukan kegiatan fisik. Penurunan kebugaran jasmani dan peningkatan lemak tubuh merupakan faktor penting berkembangnya komorbiditas kardiovaskular. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetik, usia, IMT , aktivitas fisik, dan lain - lain. Peningkatan lemak tubuh berbanding terbalik terhadap VO2 Maks, sehingga peningkatan indeks massa tubuh menyebabkan menurunnya kebugaran jasmani. Tujuan: mengetahui adanya hubungan antara indeks massa tubuh dan kapasitas kebugaran jasmani dengan mengukur VO2 Maks pada nelayan penyelam di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya.
Metodologi: 49 responden diukur tinggi badan, berat badan, dan VO2 maks. IMT diukur dengan berat/tinggibadan kg/m2. VO2 Maks diukur dengan Queen’s College Step Test. Korelasi dianalisis menggunakan Spearman’s Rho. Hasil: Hasil menunjukkan sebanyak 23 nelayan (46,9%) dengan IMT termasuk dalam kelompok normal, 10 nelayan (20,4%) kelompok gemuk tingkat ringan, 15 nelayan (30,6%) kelompok gemuk tingkat berat dan 1 nelayan yang termasuk dalam kelompok IMT kurus tingkat ringan. hasil analisis didapatkan korelasi negatif yang tidak signifikan antara IMT dan tingkat kebugaran jasmani (r= -0,010; p= 0,944). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dan kebugaran jasmani.