Peta Isolat Bakteri Dan Sensitifitasnya Pada Penderita Gangren Diabetik Di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.30649/htmj.v16i1.42Kata Kunci:
Gangren diabetik, infeksi isolat bakteri, sensitifitas antibiotikAbstrak
Abstrak
Latar Belakang: Gangren diabetik adalah salah satu komplikasi dari Diabetes Mellitus (DM) yang ditandai dengan luka terbuka pada permukaan kulit hingga ke lapisan dermis. Salah satu faktor penyulit dari proses penyembuhan luka adalah infeksi isolat bakteri. Terapi infeksi pada gangren diabetik sering berkaitan dengan penggunaan antibiotik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui isolat bakteri yang dapat ditemukan pada gangren diabetik dan sensitifitasnya terhadap antibiotik pada penderita gangren diabetik di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang menggunakan 60 sampel data yang telah memenuhi kriteria inklusi dan didapatkan dari hasil kultur pus penderita gangren diabetik di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya. Hasil: Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan terdapat 13 jenis isolat bakteri yang ditemukan pada kultur pus penderita gangren diabetik dan yang paling banyak ditemukan adalah Escherichia coli (33,3%). Sedangkan hasil pada uji sensitifitas menunjukkan bahwa antibiotik yang memiliki tingkat sensitifitas yang paling tinggi adalah Cefoperazone/Sulbactam, Meropenem, dan Levofloxacin (92,3%), sedangkan antibiotik yang memiliki tingkat sensitifitas paling rendah adalah Ampicilin (15,3%). Kesimpulan: Gangren diabetik seringkali diikuti dengan terjadinya infeksi yang dapat disebabkan oleh berbagai macam isolat bakteri, dan setiap isolat bakteri memiliki tingkat sensitifitas yang berbeda terhadap antibiotik. Kultur gangren harus dilakukan karena digunakan untuk menentukan jenis antibiotik yang digunakan untuk perawatan gangren diabetik berdasarkan jenis isolat bakteri yang menginfeksi. Namun, antibiotik Cefoperazone/Sulbactam, Meropenem, dan Levofloxacin dapat menjadi pilihan antibiotik utama karena memiliki tingkat sensitifitas yang cukup tinggi.






