Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja pada Pekerja Produksi PT. Rabanton Maju Joyo Abadi Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.30649/htmj.v21i1.448Kata Kunci:
Beban kerja mental, kerja monotoni, kelelahan kerja, pekerja produksi, BanyuwangiAbstrak
Kelelahan kerja adalah pola yang berkembang dalam sebuah skenario dan sering terjadi ketika setiap orang yang telah bertindak mampu melanjutkan tindakannya. Tujuan penelitian tersebut adalah agar tau pengaruh beban kerja berulang dan tekanan mental terhadap kelelahan pekerja di PT. Rabanton Maju Joyo Abadi Banyuwangi. Penelitian ini memakai desain penelitian cross-sectional dan merupakan penelitian analitik observasional. Penelitian tersebut ialah penelitian analitik observasional terhadap rancang bangun Cross sectional study. Besar sampel pada penelitian yaitu sebanyak 35 orang pekerja produksi beton di PT. Rabanton Maju Joyo Abadi Banyuwangi. Variabel yang diteliti yaitu karakteristik individu, beban kerja mental serta kerja monotoni. Data diperoleh melalui sebaran kuesioner serta wawancara terhadap pekerja. Data disajikan berbentuk tabel serta analisis menggunakan uji statistik non-parametrik memakai analisis statistik Uji Chi-Square. Hasil pada penelitian diperoleh bahwa faktor usia (p= 0,040), beban kerja mental (p= 0,027), kerja monotoni (p= 0,036) punya hubungan signifikan terhadap kelelahan kerja, sedangkan faktor masa kerja (p= 0,211) serta status gizi (p= 0,187) tidak adanya hubungan signifikan terhadap kelelahan kerja. Kesimpulannya berdasarkan hasil penelitian ini ialah faktor usia, beban kerja mental serta kerja monotoni punya hubungan signifikan pada kelelahan kerja, namun faktor masa kerja serta status gizi tidak punya hubungan yang signifikan pada kelelahan kerja. Sebaiknya perlu adanya sosialisasi tentang kelelahan kerja saat safety talk dan medical check-up secara berkala.
Referensi
Ardiyanti, N., & dkk. (2017) ‘HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KEPERAWATAN DAN TENAGA KEBIDANAN DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN YOGYAKARTA.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5).
Astuti, F., Ekawati, & Wahyuni, I. (2017) ‘Hubungan Antara Faktor Individu, Beban Kerja dan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), pp. 163–172.
Atiqoh , J., & dkk (2014) ‘Faktor-Faktor yang Berkaitan tentang Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), pp. 119–126.
Budiawan, W., & dkk. (2016) ‘PENGARUH MONOTON, KUALITAS TIDUR, PSIKOFISIOLOGI, DISTRAKSI, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN.’, Jurnal Teknik Industri, 11(1), pp. 37–44.
Fadel Muhammad, d (2014) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pengemudi Pengangkut BBM di TBMM PT. Pertamina Parepare’, jurnal fkm [Preprint].
Kusgiyanto, W., Suroto, & E. (2017) ‘Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, dan Jenis Kelamin terhadap Tingkat Kelelahan Kerja pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), pp. 413–423.
Ardiyanti, N., & dkk. (2017) ‘HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KEPERAWATAN DAN TENAGA KEBIDANAN DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN YOGYAKARTA.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5).
Astuti, F., Ekawati, & Wahyuni, I. (2017) ‘Hubungan Antara Faktor Individu, Beban Kerja dan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), pp. 163–172.
Atiqoh , J., & dkk (2014) ‘Faktor-Faktor yang Berkaitan tentang Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), pp. 119–126.
Budiawan, W., & dkk. (2016) ‘PENGARUH MONOTON, KUALITAS TIDUR, PSIKOFISIOLOGI, DISTRAKSI, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN.’, Jurnal Teknik Industri, 11(1), pp. 37–44.
Fadel Muhammad, d (2014) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pengemudi Pengangkut BBM di TBMM PT. Pertamina Parepare’, jurnal fkm [Preprint].
Kusgiyanto, W., Suroto, & E. (2017) ‘Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, dan Jenis Kelamin terhadap Tingkat Kelelahan Kerja pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah.’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), pp. 413–423.
Lestari, K.S. (2020) ‘Hubungan Faktor Penyebab Tingkat Kelelahan Pada Pekerja Tambang Pengolahan Mineral Tembaga dan Emas.’, Jurnal Kesehatan Komunitas / Journal of Community Health, 6(1), pp. 109–114.
Maurits, L. (2012) ‘Selintas tentang Kelelahan Kerja’, Lakassidaya. [Preprint].
National Safety Council (2017) ‘Cost of Fatigue in the Workplace’.
Setyawati, L. (2007) ‘Promosi Kesehatan serta Keselamatan Kerja. Jawa Tengah: RSU Soeradji Klaten’.
Setyowati, D. L., Shaluhiyah, Z., & Widjasena, B. (2014) ‘Penyebab Kelelahan Kerja pada Pekerja Mebel’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(8), pp. 386–392.
Soedirman, P. (2014) ‘Kesehatan Kerja: Dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja.’, p. 18.
Suma’mur. (no date) ‘Kesehatan Kerja terhadap Perspektif Hiperkes serta Keselamatan Kerja.’
Susihono, W. (2014) ‘ASSESSMENT KEBOSANAN KERJA KARYAWAN SEBAGAI DASAR EVALUASI KINERJA ASPEK TASK, ORGANISASI DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN; STUDI KASUS DI KAWASAN INDUSTRI TANGERANG-BANTEN’, Simposium Nasional RAPI XV, 8, pp. 35–40.
Tarwaka (2015) Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Wahyuni, D., & I. (2019) ‘). Faktor-Faktor yang Berkaitan terhadap Kelelahan Kerja Pekerja Bagian Produksi di PT. Antam Tbk. UBPP Logam Mulia.’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), pp. 73–79






