Pengaruh Ekstrak Daun Dan Buah Ketapang Terhadap Malondialdehida Pankreas Rattus Norvegicus Jantan yang Diinduksi Aloksan dan Diet Tinggi Lemak
DOI:
https://doi.org/10.30649/htmj.v17i1.69Kata Kunci:
Malondialdehida, ketapang, Diet tinggi lemakAbstrak
ABSTRAK
Latar Belaakang: Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena tingginya kadar glukosa dalam darah. Hiperglikemia akan menyebabkan pembentukan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Untuk meredam efek ini diperlukan antioksidan. Aloksan merupakan salah satu bahan kimia yang dapat merusak sel beta, akibatnya produksi insulin menurun. Ketapang (Terminalia catappa) merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan karena kandungan antioksidan didalamnya. Pemberian ekstrak ketapang diduga dapat menurunkan kadar malondialdehida. Malondialdehida merupakan biomarker terjadinya peroksidasi lipid dalam tubuh yang disebabkan oleh peningkatan radikal bebas karena terjadinya proses stres oksidatif.
Metode : 32 tikus jantan dibagi menjadi 4 kelompok. Tiga kelompok akan diberi diet tinggi lemak selama 7 hari dilanjutkan dengan diinduksi aloksan dengan dosis 90 mg/kgBB untuk meningkatkan kadar glukosa darah dan malondialdehida. Kemudian 2 kelompok akan diberikan perlakuan selama 14 hari. Kelompok perlakuan 1 yang diberi glibenklamid menggunakan dosis 0,09 mg/kgBB dan kelompok perlakuan 2 diberi ekstrak Ketapang dosis 600 mg/kgBB.
Hasil: pemberian ekstrak daun dan buah ketapang (menurunkan kadar molondialdehid pankreas tikus putih jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak dan diinduksi aloksan namun tidak signifikan (p=0,916). Terdapat penurunan malondialdehida pankreas yang signifikan pada tikus putih jantan galur Wistar yang diberi glibenklamid (p=0,016).
Kesimpulan : pemberian ekstrak daun dan buah ketapang kadar malondialdehida hewan coba yang diberi diet tinggi lemak dan diinduksi aloksan






