Pengaruh Penggunaan Obat Antihipertensi Terhadap Sindroma Mata Kering di Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.30649/htmj.v17i2.95Kata Kunci:
Sindroma mata kering, obat antihipertensi, hipertensiAbstrak
Abstrak Latar Belakang :Prevalensi Hipertensi di Indonesia semakin meningkat mencapai 25,8% pada penduduk berusia 18 tahun keatas. Amlodipin merupakan salah satu pilihan obat untuk terapi Hipertensi yang termasuk golongan Calsium Channel Blocker (CCB).Penggunaan obat antihipertensi sendiri merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan sindroma mata kering. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan obat antihipertensi terhadap sindroma mata kering pada penderita Hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Jagir kota Surabaya. Metode penelitian :Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Subyek pada penelitian ini adalah 48 responden yang didapatkan dibagi kedalam 2 kelompok yakni, kelompok minum obat antihipertensi >6 bulan dan tidak minum obat.Dilakukan pengisian kuesioner DEQ-5 dan pemeriksaan schirmer I. Hasil penelitian :Analisa deskriptif dari tes schirmer I frekuensi sindroma mata kering lebih tinggi pada responden yang mengkonsumsi obat antihipertensi dari pada responden yang tidak minum obat antihipertensi. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square signifikansinya yaitu sebesar <0,001 atau dapat dikatakan bahwa p<α (0,05), menunjukkan ada pengaruh pemberian obat antihipertensi terhadap sindroma mata kering yang berdasarkan tes Schirmer pada pasien Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Jagir kota Surabaya. Kesimpulan :Penggunaan obat antihipertensi berpengaruh terhadap sindroma mata kering pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Jagir kota Surabaya






