Hubungan Jumlah Lekosit dengan Derajat Keparahan Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan National Institute Of Health Stroke Scale
DOI:
https://doi.org/10.30649/htmj.v17i2.88Kata Kunci:
Stroke Iskemik, Jumlah Lekosit, Keparahan Stroke, NIHSSAbstrak
Abstrak Latar belakang : Stroke merupakan satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. WHO melaporkan 6,7 juta kematian karena stroke dari total kematian karena penyakit tidak menular. Lekosit memiliki peran penting terhadap penurunan kondisi dan gejala klinis, karena patofisiologi stroke iskemik akut melibatkan pelepasan mediator inflamasi, penyumbatan mikrosirkulasi, dan vasokonstriksi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 34 pasien stroke iskemik. Pengambilan data dengan melihat jumlah lekosit pada pemeriksaan laboratorium serta derajat keparahan stroke yang diukur dengan kuesioner NIHSS. Hasil : pada penelitian ini didapatkan 24 (70,6%) pasien stroke iskemik dengan lekosit normal, dan 10 (29,4 %) pasien stroke iskemik dengan lekositosis. Sebanyak 18 (52,9%) pasien memiliki derajat keparahan stroke iskemik ringan, 10 (29,4%) pasien memiliki derajat keparahan stroke iskemik sedang, 6 (17,6%) pasien memiliki derajat keparahan stroke iskemik berat. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah lekosit dengan derajat keparahan stroke berdasarkan skor NIHSS (p= 0.006 < α (0.05)). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah lekosit dengan derajat keparahan stroke berdasarkan skor NIHSS






